Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja peribahasa Indonesia yang berawalan dengan huruf "A", Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia akan mengetengahkan kumpulan beberapa peribahasa Indonesia tersebut yang kami anggap populer. Jika ingin mengetahui seluruh peribahasa Indonesia berawalan huruf "A" secara lebih lengkap, Anda bisa mengklik huruf "A" pada tab alfabetis di bawah judul blog ini.
Inilah kumpulan peribahasa Indonesia populer yang diawali dengan huruf "A".
Ada air ada ikan.
Inilah kumpulan peribahasa Indonesia populer yang diawali dengan huruf "A".
Ada air ada ikan.
Di mana
kita tinggal, di situ kita mendapatkan rezeki.
Ada asap ada api.
Ada
akibat, tentu karena ada sebab.
Ada batang, cendawan tumbuh.
Di mana
kita tinggal, di situlah kita memperoleh rezeki.
Ada beras taruh di dalam padi.
Kita
harus bisa menyimpan rahasia orang lain yang telah dipercayakan.
Ada gula ada semut.
Di mana
banyak mata pencaharian, banyak pula orang datang ke sana untuk mencari rezeki.
Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas.
Orang
yang sering mencelakai orang lain, suatu saat pasti akan datang juga balasan
atas perbuatannya.
Ada rotan ada duri.
Segala
sesuatu pasti ada baik buruknya.
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.
Seia
sekata, tidak mementingkan diri sendiri saja.
Ada uang abang sayang, tak ada uang abang
melayang.
Hanya
mau enak dan senangnya saja.
Ada udang di balik batu.
Punya
maksud tersembunyi.
Adakah buaya menolak bangkai.
Orang
yang serakah dan tama ktidak akan menolak keuntungan yang datang kepadanya,
biarpun sedikit.
Adakah raja menolak sembah?
Jarang
sekali ada orang yang tidak suka menerima penghormatan atau pemberian orang
lain.
Adat bersendi syarak, syarak bersendi
Kitabullah.
Segala
perbuatan harus sesuai dengan adat dan agama.
Adat diisi, tembaga dituang.
Mengerjakan
sesuatu harus sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat.
Adat dunia balas membalas, syariat palu
memalu.
Kebaikan
dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas juga dengan kejahatan.
Adat gunung tepatan kabut.
Sudah
sepatutnya orang kaya adalah tempat meminta, dan kepada orang yang pandai itu
tempat orang bertanya.
Adat juara kalah-menang, adat saudagar
laba-rugi.
Dalam
kehidupan kita mengalami untung dan malang, laba dan rugi, dan kita harus sabar
dan tawakal menghadapi kesulitan.
Adat lama pusaka usang.
Adat
dari dahulu kala, tidak berubah-ubah.
Adat muda menanggung rindu, adat tua
menahan ragam.
Yang
tua ataupun yang muda harus bersabar dalam menghadapi sesuatu.
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang
betung.
Segala
sesuatu harus dikerjakan menurut adat yang telah di tetapkan.
Adat teluk timbunan kapal.
Meminta
kepada yang punya/mampu, bertanya kepada yang pandai.
Air beriak tanda tak dalam.
Orang
yang terlalu banyak bicara biasanya bodoh.
Air besar batu bersibak.
Jika
terjadi perselisihan yang besar, tiap-tiap golongan mencari pemimpinnya
masing-masing.
Air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan
juga.
Tabiat
dan kelakuan orang tua akan menurun ke anaknya.
Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa
sekam.
Tidak
ada nafsu makan dan minum karena sangat bersedih hati.
Air jernih ikannya jinak.
Negeri
yang aman pasti rakyatnya akan hidup tenteram dan bahagia.
Air susu dibalas air tuba.
Berbuat
baik tapi dibalas dengan kejahatan.
Air yang tenang jangan disangka tiada
berbuaya.
Orang
yang pendiam jangan disangka sebagai orang yang baik-baik saja.
Akal akar berpulas tak patah.
Orang
yang cerdik tak akan pernah kehabisan akal.
Akal singkat pendapat kurang.
Masih
muda dan belum berpengetahuan.
Akal tak sekali datang, runding tak sekali
tiba.
Tak
ada yang selalu terus sempurna, harus bertahap.
Alah bisa karena biasa.
Segala
kesulitan tidak terasa bila sudah biasa mengerjakannya.
Alu patah lesung hilang.
Mendapat
musibah terus menerus.
Ambil pati buanglah ampas.
Diambil
yang baik-baik saja, yang buruk hendaknya dibuang.
Ampang sampai ke seberang, dinding sampai
ke langit.
Menyelesaikan
pekerjaan sampai tuntas, jangan tanggung-tanggung.
Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba
disusukan.
Menyelesaikan
urusan orang lain, sedangkan urusannya sendiri diabaikan/dilupakan.
Angan lalu, paham tertumbuk.
Menurut
pertimbangan dapat dikerjakan, tetapi banyak halangan untuk melaksanakanya.
Angguk bukan, geleng iya.
Lain
dimulut lain pula dihati.
Angin berputar, ombak bersabung.
Hal
yang sulit dan tidak mudah diselesaikan karena banyak sangkut-pautnya.
Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat
digenggam.
Sesuatu
hal yang tidak bisa dirahasiakan lagi.
Angkuh terbawa tampan tinggal.
Hal
orang yang suka bersolek dan bagus penampilannya saja, tetapi sebenarnya tidak
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Angus tiada berapi, karam tiada berair.
Sangat
susah karena ditimpa musibah terus menerus.
Anjing ditepuk menjungkit ekor.
Orang
yang tidak berbudi kalau dihormati malah menyombongkan diri.
Anjing menyalak tiada menggigit.
Ancaman
yang tidak membahayakan.
Antan patah lesung hilang.
Orang
yang ditimpa musibah terus menerus.
Apa kurang pada belida, sisik ada tulang pun
ada.
Serba
cukup, tak ada yang kurang.
Api padam puntung berasap.
Perkara
yang telah selesai, tetapi kemudian timbul kembali.
Arang di muka, arang di kening.
Mendapat
malu yang sangat besar.
Arang habis besi binasa.
Pekerjaan
yang telah menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi usaha itu gagal.
Asal ada, kecil pun pada.
Kalau
tidak ada rezeki yang banyak, sedikit pun sudah cukup.
Asal sabut terapung, asal batu tenggelam.
Tidak
usah takut akan fitnah, bila tidak bersalah.
Asam di gunung, garam di laut, berjumpa
dalam belanga.
Perihal
dua orang yang tidak kenal dan berjauhan tempat, akhirnya bertemu jodoh menjadi
suami isteri.
Asing biduk galang ditelak.
Jawaban
yang tidak ada hubungannya sedikit pun juga dengan pertanyaan.
Atap ijuk berabung upih.
Masalah
yang baik dan yang buruk dicampur adukkan akhirnya menjadi jelek.
Aur ditanam, betung tumbuh.
Memperoleh
keuntungan yang lebih dari yang diharapkan.
Aus telunjuk mencolek garam.
Orang
yang selalu ditimpa kemiskinan.
Awak rendah sangkutan tinggi.
Pengeluaran
lebih besar dari pada penghasilan.
Awal dikenang akhir tidak, alamat badan
akan binasa.
Selagi
muda hendaklah mengingat bekal hari tua.
Ayam berkokok hari siang.
Sudah
kelihatan tanda-tanda yang pasti.
Ayam bertelur di padi mati kelaparan, itik
berenang di air mati kehausan.
Orang
yang tinggal di negeri kaya raya sekalipun, bila tidak pandai berusaha, ia
tetap melarat.
Ayam berunduk, sirih berjunjang.
Melindungi
yang lemah supaya selamat.
Ayam ditambat disambar elang.
Sesuatu
yang dijaga dengan baik, tetapi dapat juga jatuh ke tangan orang lain.
Ayam laga sekandang.
Pertengkaran
dalam satu rumah tangga atau dalam suatu keluarga.
Ayam lepas, tangan bertahi.
Suatu
usaha yang gagal, sedangkan orang yang mengerjakan mendapat malu juga.
Masih ingin mencari peribahasa lainnya? Carilah di kotak pencarian peribahasa atau memilih kata melalui pencarian populer.
No comments :