Labels

Peribahasa Indonesia Populer yang Diawali dengan Huruf K


Peribahasa Indonesia yang diawali huruf “K” lumayan banyak, walau tidak sebanyak yang diawali huruf “A”, “B”, "M", “S”, maupun “T”. Berikut ini kami tampilkan beberapa peribahasa Indonesia berawalan huruf K yang kami anggap populer, lengkap beserta artinya. Jika ingin melihat peribahasa Indonesia berawalan dengan huruf "K" secara keseluruhan, Anda bisa meng-klik huruf “K” pada tab alfabetis di bawah judul blog ini.

Kabar angin.
Kabar yang tidak diketahui kebenarannya.

Kabar jauh dengar-dengarkan, kalau dekat pikir-pikiri.
Segala kabar yang kita dengar dari orang, sebaiknya diselidiki terlebih dahulu. 

Kacang lupa akan kulitnya.
Perihal orang hina atau orang miskin yang lupa diri dan berubah menjadi sombong, tidak mengingat asalnya lagi atau melupakan orang yang pernah berjasa padanya.    

Kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus sekali berhanyut.
Pedagang yang memiliki modal kecil, jika rugi sekali saja habislah modalnya.   

Kain basah kering di pinggang.
Perihal seseorang yang amat miskin, tak punya pakain selain yang dipakainya.

Kaki sudah terlangkah, tangan sudah terjembakan.
Telah terlanjur membuat keputusan, tidak mungkin ditarik kembali.     

Kaki tertarung inai obatnya, kata terdorong emas padanannya.
Haruslah berhati-hati, kalau salah tentu akan didenda atau dihukum.    

Kalah jadi abu menang jadi arang.
Dalam suatu perselisihan kalah atau menang tidak ada bedanya, sama-sama rugi.     

Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga.
Kalau ilmu belum seberapa, jangan hendak melawan orang yang pintar dan berpengalaman. 

Kalau kucing tidak bermisai, tidak ditakuti tikus lagi.
Jika seseorang sudah tidak mempunyai kekuasaan lagi, maka tidak akan disegani atau ditakuti orang.

Kalau langkah terlangkahkan, pantang berbalik surut.
Pekerjaan yang telah dimulai dengan seksama, jangan sekali-kali dihentikan sebelum selesai.

Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya.
Jika pemimpinnya sudah terkalahkan, maka pengikutnya pasti akan menyerah.         

Kalau pandai meniti buih, selamat badan di seberang.
Jika kita mempunyai kemauan yang keras untuk mengerjakan sesuatu yang sulit, maksud dan tujuan kita pasti akan berhasil.

Kalau tak beriam baiklah diam.
Orang yang miskin yang tidak mengerti apa-apa pasti akan menerima seadanya.      

Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang.
Sesuatu hal yang terjadi pasti ada sebabnya.      

Kambing diparak, panjang janggutnya; orang tak hendak, banyak sebutnya.
Karena tidak suka, alasanpun dicari-cari (berdalih) untuk melepaskan diri.

Kami sepantun air didih, nasi masak badan terbuang.
Keluhan dari seseorang yang telah berbuat jasa, yang tak diindahkan, karena telah dilupakan.        

Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bila kan sudah.
Kehilangan seseorang yang dicintai lebih menderita daripada kehilangan harta.

Kapal satu nahkoda dua.
Jika suatu pekerjaan dikepalai oleh dua orang yang sama kuasanya, maka akan gagal juga pekerjaan itu.

Karam berdua, basah seorang.
Dua orang berbuat, tetapi seorang saja yang menerima akibatnya.      

Karena emas kemas, karena padi menjadi.
Asal memiliki uang atau harta, apa saja yang diinginkan dapat tercapai.

Karena mata buta, karena hati mati.
Orang yang selalu menuruti hawa nafsunya, akhirnya harus menanggung segala perbuatannya.      

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan yang kecil, kebaikan yang banyak yang telah dilakukannya menjadi hilang sama sekali.   

Karena tak kenal maka tak sayang.
Jika belum kenal, maka belum dapat menilai baik-buruknya seseorang.

Karung tak berisi, tak dapat ditegakkan.
Kalau perut lapar, tentu tenaga untuk bekerja tidak ada.

Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalah.
Kasih ibu kepada anak tidak terbatas, tapi kasih anak sangat terbatas, kadang tidak ada sama sekali.        

Kasih tak sampai dendam tak sudah.
Belum puas.

Kata banyak kata bergalau.
Walau sesuatu hal dikatakan oleh orang banyak, belum tentu dapat dipercaya.

Katak ditimpa kemarau.
Sangat ramai memperbincangkan sesuatu.

Katak hendak menjadi lembu.
Orang yang hendak meniru perbuatan orang lain, yang ia tidak mungkin sanggup melaksanakanya. 

Ke atas tidak berpucuk, ke bawah tidak berurat, di tengah-tengah digerek kumbang.
Perihal seseorang yang tidak berwibawa baik kepada keluarga yang dibawah maupun yang di atasnya, yang disebabkan oleh pribadi tersebut tidak mampu mengatur dirinya sendiri.

Ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun.
Sepakat dalam segala hal.  

Ke bukit tak beroleh angin, ke lurah tak beroleh air.
Perihal orang yang minta pertolongan kepada orang yang menurutnya dapat menolong, akan tetapi sia-sia, tak seorangpun yang berbelas kasihan kepadanya.    

Ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak.
Bahaya kalau sudah datang tidak dapat dielakkan lagi, kemanapun kita pergi tidak akan pernah bisa menghindar.  

Ke langit tak sampai ke bumi tak nyata.
Pekerjaan yang belum terselesaikan.       

Ke sawah tiada berluluk, ke ladang tiada berenang.
Mendapatkan keuntungan yang tidak diduga sebelumnya.

Kecil bernama besar bergelar.
Kalau menegur anak muda disebut namanya, kalau menegur orang tua disebut gelarnya.

Kecil tak boleh disangka anak, besar tak boleh disangka bapak.
Kedudukan atau pengetahuan tidak boleh dilihat dari usia.         

Kecil tapak tangan niru ditadahkan.
Sangat berterima kasih atas pertolongan dan nasihat seseorang.

Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua berubah tidak.
Berbuat baik harus dibiasakan sejak kecil, karena kebiasaan itu sukar untuk dihilangkan.

Kecil-kecil cabe rawit.
Biarpun kecil tetapi punya kemampuan.

Kecil-kecil lada padi.
Perihal seseorang yang badannya kecil dan tampak bodoh, tetapi sangat berani dalam segala hal.    

Kedal menjadi pekung.
Karena tidak mengindahkan perkara kecil, akhirnya menjadi persengketaan besar dan susah diselesaikan.  

Kelebihan ikan karena sirip, kelebihan manusia karena akal.
Masing-masing mempunyai kelebihan.

Keluar tak ganjil, masuk tak genap.
Tidak ada gunanya.  

Keluarnya lubang gendang, masuknya lubang penjahit.
Pendapatan sedikit, tetapi belanja amat besar.    

Ke mana dialih, lesung berdetak juga.
Segala sesuatu yang merugikan, di mana pun berada akan tetap merugikan.  

Ke mana kelok lilin, ke sana kelok layang.
Orang yang menurut kepada atasannya dan tidak pernah berani membantah. 

Kemenyan sebesar lutut, jika tidak dibakar di mana akan berbau.
Pengetahuan yang banyak itu kalau tidak dikembangkan tentulah tidak akan diketahui orang 

Kepala sama berbulu, pendapat berlain-lain.
Setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda.

Keras ditakik, lunak disudu.
Yang keras diatasi dengan kekerasan dan yang lemah diatasi dengan lemah pula.      

Kerbau diberi berpelana, kuda diberi berpasangan.
Melakukan sesuatu tidak pada tempatnya, sehingga tidak cocok.

Kerbau dipegang talinya, manusia dipegang mulutnya.
Perihal menepati janji atas apa yang pernah diucapkan.  

Kerbau jangan dimaling orang, ayam jangan dimusang.
Orang tua harus menjaga anak gadisnya dengan baik agar tidak diganggu orang.      

Kerbau punya susu, sapi punya nama.
Kita yang berusaha dan bekerja keras, tetapi orang lain yang mendapatkan hasilnya.

Kerbau sekawan boleh dikandang, manusia seorang tidak terkawal.
Sulitnya menjaga anak perempuan agar tidak mencemari nama baik keluarga.

Kerbau tahan palu, manusia tahan kias.
Mengajari manusia itu cukup dengan perkataan dan sindiran saja, tidak usah dengan pukulan atau kekerasan.         

Kesturi mati karena baunya.
Orang yang celaka karena perbuatannya sendiri. 

Ketam menyuruh anaknya berjalan betul.
Tak ada gunanya menasihati orang lain, kalau tingkah laku sendiri tidak baik.

Ketika ada jangan dimakan, sudah habis maka dimakan.
Suatu nasihat supaya berhemat dan menabung, bilamana kelak ada kesulitan barulah tabungan itu dipakai. 

Kilat cermin telah ke muka, kilat beliung telah ke kaki.
Ujung kata atau maksud perkataan seseorang, telah dimaklumi oleh orang yang bijaksana.  

Kini gatal, besok digaruk.
Keperluan sekarang, besok baru diberi, jadi tak ada gunanya lagi.       

Kita baru mencapai pengayuh, orang telah sampai ke seberang.
Kita baru akan memulai mengerjakan suatu pekerjaan, orang lain telah selesai menyelesaikan pekerjaan itu.

Kuah tumpah ke nasi.
Jatuh ke keluarganya sendiri

Kuat burung karena sayap, kuat ketam karena sepit.
Masing-masing orang mempunyai kekuatan untuk menjaga dirinya.     

Kucing lalu, tikus berdecit lagi
Bila seseorang yang ditakuti ada maka semuanya akan diam, setelah ditinggal pergi akan berisik lagi.        

Kukur apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa.
Perihal seseorang yang mudah menasihati orang lain, tetapi dia sendiri tidak mau melakukanya       
Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak.
Kesalahan orang yang sedikit tampak, tapi kesalahan sendiri yang jauh lebih besar, tidak disadari.

Kumbang tidak seekor, bunga tidak sekaki.
Kiasan bahwa tidak hanya satu orang laki atau perempuan didunia ini, masih banyak yang bisa dijadikan pasangan hidup.      

Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.
Bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahuinya.       

Kurang arif badan celaka, terlampau arif badan binasa.
Untuk keselamatan hidup kita, perlu bertingkah-laku arif dan bijaksana.

Kurang sesayat sebelanga.
Sedikit saja kurang dari yang semestinya.

Kusut-kusut bulu ayam.
Perselisihan keluarga, lama-lama juga akan rukun kembali.


Masih ingin mencari peribahasa Indonesia lainnya? Carilah di kotak pencarian atau memilih kata melalui pencarian populer dalam Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia ini.

No comments :

Lihat Juga Arti Peribahasa Berikut Ini: