Inilah
beberapa contoh peribahasa Indonesia populer
yang diawali dengan huruf “I” lengkap dengan artinya. Tentu saja masih ada beberapa peribahasa Indonesia lainnya yang
diawali dengan huruf “I”. Anda bisa membacanya dengan meng-klik label “I”
pada tab alfabetis di bawah judul blog Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia ini.
Ia sepanjang hari, janji sehabis bulan.
Selalu
berjanji, tetapi tidak ditepati.
Ibarat ayam gadis bertelur.
Berganti
hari atau tak tetap mengerjakan suatu pekerjaan.
Ibarat ayam, tidak mengais tidak makan.
Untuk
mecukupi segala kebutuhan, kita harus bekerja keras.
Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.
Karena
telah tidak berguna lagi, tidak diindahkan lagi.
Ibarat burung dalam sangkar, mata lepas
badan terkurung.
Orang
yang hidupnya dikelilingi kemewahan, tetapi tidak bisa berbuat sekehendak
hati/tidak bebas.
Ibarat menghela rambut dalam tepung, rambut
jangan putus, tepung jangan terserak.
Putusan
yang adil lagi bijaksana, sehingga yang telah kalah maupun menang sama-sama
bersenang hati.
Ibarat pasang masuk muara.
Perihal
perkataan yang lancang terhadap seseorang.
Ibarat perahu, takkan karam sebelah.
Dalam
berserikat dan dalam berkeluarga kerugian ditanggung bersama.
Ikan bergantung, kucing menunggu.
Menginginkan
sesuatu, tetapi sulit untuk mendapatkannya.
Ikan dapat bersiang, belalang dapat menuai.
Untung
yang tiada di angan - angan waktu mengerjakan suatu pekerjaan yang penting.
Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam
belanga.
Dua
orang yang tadinya tidak saling mengenal dan berjauhan tempat, kemudian bertemu
dan menjadi suami istri.
Ikan terkilat jala tiba.
Selalu
awas dan tidak menyia-nyiakan waktu yang akan mendatangkan keuntungan .
Ikhtiar menjalani, untung menyudahi.
Semua
manusia harus berusaha dan berdoa, berhasil atau tidaknya Tuhan yang
menentukan.
Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata
buta.
Janganlah
menuruti hawa nafsu, agar selamat.
Indah kabar dari rupa.
Hal
yang sebenarnya tidak sebaik yang dikabarkan.
Ingat sebelum kena, hemat sebelum habis.
Sebelum
terlambat, hendaklah hati-hati, hemat dan cermat dalam mengeluarkan uang, agar
tidak mendapatkan kesusahan kelak.
Ingat-ingat yang di atas, yang di bawah
akan menimpa.
Orang
yang jadi pemimpin itu harus bertanggung jawab dan hendaklah ingat, bahwa orang
yang dipimpinnya dapat juga menjatuhkannya.
Ingin hati memandang pulau, sampan ada
pengayuh tidak.
Ingin
melakukan suatu pekerjaan, tetapi syaratnya tidak cukup.
Itik berenang di air, mati kehausan.
Meskipun
memiliki pangkat yang tinggi dan harta yang banyak, ia selalu mengalami
kesusahan.
Masih ingin mencari peribahasa Indonesia lainnya? Carilah di kotak pencarian peribahasa atau memilih kata melalui pencarian populer di Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia ini.
No comments :