Berikut ini kumpulan peribahasa Indonesia populer yang berawalan huruf "G" disertai dengan artinya.
Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas.
Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas.
Tanda-tanda
itu menyatakan bahwa ada sesuatu yang akan terjadi, agar kita berhati-hati.
Gajah bertarung sama gajah, pelanduk mati
di tengah-tengah.
Kalau
ada peperangan/perselisihan antara orang yang berkuasa, yang kecil jugalah akan
menjadi korban.
Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di
seberang lautan tampak.
Kesalahan
orang yang sedikit tampak, tetapi kesalahan sendiri yang jauh lebih besar tidak
kelihatan.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau
mati meninggalkan belang.
Nama
baik orang mulia kalau meninggal akan selalu dikenang.
Gajah mati tulang setimbun.
Jika
orang besar atau raja meninggal, banyak meninggalkan harta atau pusakanya.
Gajah sehasta gading, babi sedang menjarah.
Hal
anak muda yang sedang naik badannya dan berdarah panas, dengan berani menyebut
kebenaran dan mempertahankan haknya.
Gali lubang tutup lubang.
Berusaha
mencari pinjaman baru untuk membayar hutang lama.
Gambang gemilang kutu banyak, bibir hitam
gigi kotor.
Orang
yang dari luar kelihatanya manis/baik, tapi hatinya jahat.
Garam di laut, asam di gunung, bertemu
dalam belanga.
Meskipun
berjauhan, tapi kalau memang sudah jodoh pasti akan bertemu juga.
Gayung bersambut, kata terjawab.
Orang
arif itu selalu menangkis segala serangan orang atau menjawab perkataan yang
mengenai dirinya.
Gelak seperti meredah betung.
Tertawa
yang tidak sepantasnya, sehinga kurang baik kedengarannya.
Geleng seperti cupak hanyut.
Orang
yang sombong, jalannya selalu digagah-gagahkan dengan congkaknya.
Gemuk hendak membuang lemak, cerdik hendak
membuang kawan.
Orang
yang hendak meninggalkan rekan-rekannya, setelah usahanya berhasil.
Genting menanti putus, biang menanti tembuk.
Pekerjaan
yang hampir selesai dan hampir memberi hasil.
Geraham tanggal, rawan murah.
Setelah
uang habis atau badan telah tua, timbul keinginan yang tidak dapat dipenuhi
lagi.
Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai
mentah.
Tak
memuaskan, karena tidak sempurna, ada saja kekurangannya.
Guru kencing berdiri murid kencing berlari.
Hendaklah
guru memberi contoh yang baik, agar muridnya juga baik.
Masih ingin mencari peribahasa Indonesia lainnya? Carilah di kotak pencarian peribahasa atau memilih kata melalui pencarian populer di Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia ini.
No comments :